“Sesungguhnya, dunia itu diperuntukkan bagi empat orang :
Pertama, seorang hamba yang diberi harta dan ilmu oleh Allah Swt dan menghubungkan silaturrahim dan ia mengetahui bahwa ada hak Allah di dalam hartanya. Ini adalah seutama-utama kedudukan.
Kedua, seorang hamba yang diberi ilmu oleh Allah namun tidak diberi harta, kemudian ia berniat seraya berkata, ‘Seandainya aku punya harta, sungguh aku akan beramal sebagaimana si fulan (yang kaya).’ Dengan niatnya itu, maka pahala keduanya adalah sama.
Ketiga, seorang hamba yang tidak diberi ilmu, namun hanya diberi harta oleh Allah. Lalu, ia membelanjakan hartanya tanpa dengan pengetahuan dan tidak dijadikan sebagai wasilah untuk bertakwa kepada Allah Swt dan menyambung silaturrahim, dan ia juga tidak tahu bahwa di dalamnya ada hak Allah Swt, maka ini adalah serendah-rendahnya kedudukan.
Keempat, seorang hamba yang tidak diberi harta dan ilmu oleh Allah Swt dan ia berkata, ‘Seandainya saya memiliki harta, maka saya akan beramal sebagaimana si fulan (yang ketiga) tersebut’, maka dosa keduanya adalah sama.
(HR Turmudziy)
Sumber : Muhammad Karebet Widjajakusuma (anggota Pengusaha Rindu Syariah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar