Rabu, 01 Juni 2011

Telapak Tangan Jadi Layar Ponsel?


PERNAHKAH Anda berandai-andai, pada suatu saat tanpa menggunakan ponsel, Anda bisa dengan bebas mengaplikasikan menu-menu ponsel melalui telapak tangan Anda? Wow!! Bahkan Agen 007 James Bond yang melegenda dengan didukung peralatan-peralatannya yang canggih itupun mungkin bakal 'cemburu' karena peralatan tersebut belum ada dalam sakunya.

Berawal dari jaman dahulu, ponsel masih menggunakan tombol 'pencet' untuk mengaplikasikannya, lama kelamaan tren itu berganti dengan layar sentuh yang saat ini tengah menjalar dikalangan pengguna ponsel. Belum berakhir era layar sentuh, tampaknya kini kita bisa memprediksi dan membayangkan, beberapa tahun kedepan layar yang ada dalam ponsel tersebut sudah tidak ada lagi. Alias tidak memerlukan layar.

"Betul!". Bahkan Anda tidak lagi membutuhkan sebuah layar dalam ponsel Anda, karena telapak tangan Anda dapat menjadi sebuah layar ponsel.

Tim Hasso Plattner Institute di Potsdam University, Jerman, telah membuat sebuah terobosan jenius dalam dunia tenologi komunikasi. Bagaimana tidak, mereka menemukan sebuah alat yang diberi nama 'invisible phone'. Mereka menemukan sebuah alat yang memungkinkan pengguna ponsel mengoperasikan perangkat lain tanpa menyentuhnya. Bagaimana bisa?!

Temuan jenius tersebut bernama 'i palm'. Alat ini menggunakan sensor cahaya guna mengawasi gerak tangan pengguna di telapak tangan dan meneruskannya ke layar ponsel sesuai keinginan. Maka, apabila cahaya tersebut Anda arahkan ke telapak tangan, maka tangan Anda adalah sebuah layar ponsel. Sedangkan dalam posisi apapun Anda dapat mengakses ponsel Anda.

Saat ini peneliti masih belum mereduksi alat ini menjadi sebuah alat yang kecil dan portable serta modern. Saat diuji coba, alat ini masih berupa kamera yang dikaitkan di atas kepala, kemudian cahayanya disorotkan ke telapak tangan.

Ilmuwan berharap kamera itu nantinya bisa sekecil tombol ponsel biasa. Alat ini telah diuji coba, dan hasilnya, alat ini diuji pada 12 subyek dan 68% pengguna iPhone, mereka mampu melokasi aplikasi favorit tanpa melihat ponselnya.

tiko septianto/CN19, http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/gaya/2011/05/28/1153/Telapak-Tangan-Jadi-Layar-Ponsel#

Senin, 28 Maret 2011

Program Perpustakaan Gratis

IGOS singkatan dari Indonesia Go Open Source, IGOS adalah sebuah semangat gerakan untuk meningkatkan penggunaan dan pengembangan perangkat lunak sumber terbuka di Indonesia. IGOS dideklarasikan pada 30 Juni 2004 oleh 5 kementerian yaitu Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Departemen Komunikasi dan Informatika, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Departemen Pendidikan Nasional.

Gerakan ini melibatkan seluruh stakeholder TI (akademisi, sektor bisnis, instansi pemerintah dan masyarakat) yang dimulai dengan program untuk menggunakan perangkat lunak sumber terbuka di lingkungan instansi pemerintah. Diharapkan dengan langkah ini dapat diikuti oleh semua lapisan masyarakat untuk menggunakan perangkat lunak legal.

Perpustakaan dapat mendukung IGOS ini dengan menggunakan software perpustakaan yang open source, seperti senayan, GDL, Otomigenx, OpenBiblio, Winisis dan sebaginya.


Sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia,_Go_Open_Source